Tanya Jawab Perikanan NASA
TANYA
JAWAB PERIKANAN NASA
Order dan Konsultasi Hubungi :
Pin 27DE47C5
WA/SMS/TELPON :08121578961
1. Bagaimana pemberian TON pada pengolahan dasar dan
pemeliharaan di lahan tambak udang?
.
Aplikasi pada saat persiapan
kolam/sebelum diisi air.
.
Dosis
: 2,5 kg (10 botol ukuran 250 g)
Aplikasi
TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak
pada saat pengeringan setelah dipanen. TON berbentuk Granule
atau butiran-butiran kecil sehingga aplikasinya dengan cara ditabur ke
tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata
ke tanah dasar kolam.
Aplikasi
TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah
diaplikasikan TON kemudian dilakukan
pengapuran dengan kapur dolomit dengan dosis 1 ton per hektar (100 kg per 1000
m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan 2-3 hari,
kemudian air dimasukkan setinggi mata kaki dahulu, biarkan
selama 3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan
sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).
.
Fungsi
aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah
untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan
organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
.
Selain
sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON
juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami
ikan/udang.
.
Aplikasi selama budidaya
belangsung.
.
Selama
budidaya berlangsung, TON juga harus
diberikan secara periodik (rutin) ke air kolam atau tambak.
TON ditaburkan/disiramkan ke
air kolam tiap 15 sampai 20 hari sekali.
Dosis
: 500 g (2 botol) tiap kali aplikasi.
Siramkan
atau taburkan merata ke air kolam.
Fungsinya
terutama untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara
drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON
juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga
ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
2.
Setelah ikan ditebar, apa tidak
berbahaya jika TON ditebarkan ke air
kolam?
.
TON
tetap bisa diberikan walaupun sudah ada ikannya. Aplikasi dengan dilarutkan
dahulu kemudian disiramkan ke air kolam, dengan dosis 1 kg per hektar tiap 15 hari
sekali. Fungsi perlakuan pada tahap ini adalah untuk mempertahankan kualitas
air agar tetap bagus selama budidaya berlangsung.
3.
Berapa dosis penggunaan VITERNA dan POC NASA serta HORMONIK pada budidaya ikan nila, bagaimana cara aplikasi yang
efektif ?
.
Jika
menggunakan ketiga produk tersebut, cara pencampurannya adalah : VITERNA dan
POC NASA masing-masing satu botol dicampur menjadi satu, kemudian campuran
tersebut ditambah dengan 1 - 2 tutup botol HORMONIK. Sedangkan dosis
penggunaannya sama saja untuk semua jenis ikan maupun udang, yaitu 1 tutup
botol campuran tersebut ditambah dengan 0,5 sampai 1 liter air yang kemudian
dicampur dengan 2 ? 3 kg pakan ikan.
4.
Bagaimana perlakuan terhadap air kolam
yang baru saja kena hujan deras
dalam waktu yang lama ?
.
Sifat
air hujan yang kurang baik bagi kehidupan ikan adalah keasaman yang agak tinggi
yang bisa meningkatkan resiko tumbuhnya jamur dan bibit penyakit lain. Untuk
mengatasinya adalah dengan cara pembuangan air bagian atas kolam kira-kira
setinggi 10-20 cm. Agar keasamannya netral, beri kapur dolomite atau zeolit
dengan dosis 500 kg perhektar.
5.
Bagaiman aplikasi TON pada kolam dari semen atau terpal?
.
Pada
kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di
lahan tanah, oleh karena itu perlakuan TON hanya dilakukan setelah isi air.
1.)
Perlakuan pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, isi kolam diisi
air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (satu
sendok makan penuh per 100 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari,
setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya.
2.)
Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang
sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya.
6.
Jika kita pakai VITERNA dicampur
dengan 1 kg pakan ikan, apakah tidak over dosis ?
.
VITERNA
adalah bahan organic murni, sehingga sebenarnya tidak ada kata over dosis
karena prinsip kerja VITERNA seperti pakan biasa. Banyak pengguna yang juga
memakai dosis tersebut dan tidak terjadi masalah pada ikannya.
7.
Jika kolam tidak bisa dikeringkan,
apa akibatnya, apakah produk NASA bisa mengatasi masalah tersebut?
.
Jika
tidak bisa dikeringkan, maka tanah dasar kolam akan menjadi lebih asam. Hal itu
tentu akan sangat merugikan bagi ikan maupun udang yang dipelihara.
Cara
mengatasinya adalah dengan pemberian kapur dolomite atau zeolit dengan dosis
yang disesuaikan dengan keasamannya. Pemberian TON secara kontinyu dapat
mengurangi kadar keasaman tersebut, namun akan lebih efektif jika tetap
digunakan kapur seperti di atas.
8.
Jika kita menggunakan pelet dengan
kadar protein 20% kemudian dicampur dengan produk NASA, apakah hasilnya akan
sama dengan ikan yang diberi pakan dengan protein 30% ?
.
Hasil
aplikasi di lapangan menunjukkan bahwa penggunaan produk NASA mampu
meningkatkan hasil panen walaupun hanya menggunakan pakan buatan sendiri atau
pakan yang harganya rendah. Hal itu bisa tercapai karena produk NASA menambah
kandungan nutrisi di pakan yang diberikan. Akan tetapi jika menggunakan pakan
yang lebih bagus, maka hasilnya juga jauh lebih baik, karena disamping menambah
kandungan pakan, produk NASA juga berfungsi meningkatkan efisiensi penggunakan
zat gizi di pakan.
9.
Bagaimana mengatasi udang windu yang
stress?
.
Udang
windu stress banyak sebabnya, bisa karena kurang pakan, karena perubahan
kualitas air, bisa karena cuaca yang kurang baik dan sebagainya. Sehingga cara
mengatasinya juga harus sesuai dengan penyebabnya. Namun demikian kita bisa
membuat udang mempunyai daya tahan yang tinggi dengan memberi pakan yang cukup
dan berkualitas. Produk NASA baik TON maupun VITERNA atau POC NASA mampu
meningkatkan daya tahan dari segi kualias air yang baik dan konsumsi nutrisi
yang berkualitas.
10.
Apakah produk NASA dapat mengatasi penyakit bintik putih pada udang
windu?
.
Penyakit
bintik putih pada udang windu adalah penyakit karena serangan virus SEMBV
(Systemic Ectodermal Mesodermal Baculovirus), yang mengakibatkan penyakit
penurunan daya tahan tubuh udang sehingga udang mudah sekali sakit dan mati.
Sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Yang
dapat kita lakukan adalah mencegah virus tersebut masuk ke kolam budidaya kita.
Caranya dengan mencegah masuknya hewan pembawa (carrier) kepiting, udang liar
masuk ke kolam budidaya kita. Produk NASA baik TON maupun VITERNA atau POC NASA
memang bukan obat, tetapi mampu mengurani efek serangan virus tersebut dengan
meningkatkan daya tahan tubuhnya.
11.
Bagaiman mengatasi penyakit karena jamur
pada ikan air tawar?
.
Penyakit
infeksi yang disebabkan oleh parasit, cendawan, atau hama dapat ditanggulangi dengan menggunakan
bahan kimia atau disinfektan dan insektisida. Disinfektan yang biasa digunakan
adalah benzalkonium chloride, chlorine, formaldehyde, dan iodine. Dalam
pemberian antibiotika maupun disinfektan, yang terpenting dan harus
diperhatikan adalah dosis dan cara pemakaian serta waktu henti obatnya (with
drawal time). Pemberian TON baik sebelum maupun selama budidaya berlangsung
akan membantu mengurangi resiko pertumbuhan jamur di air kolam.
SILAHKAN LIHAT JUGA:
http://kedaiproduknasa1.blogspot.co.id/
http://kedaiproduknasa2.blogspot.co.id/
http://kedaiproduknasa3.blogspot.co.id/
http://kedaiproduknasa4.blogspot.co.id/
http://kedaiproduknasa5.blogspot.co.id/
http://kedaiproduknasa7.blogspot.co.id/
SILAHKAN LIHAT JUGA:
http://kedaiproduknasa1.blogspot.co.id/
http://kedaiproduknasa2.blogspot.co.id/
http://kedaiproduknasa3.blogspot.co.id/
http://kedaiproduknasa4.blogspot.co.id/
http://kedaiproduknasa5.blogspot.co.id/
http://kedaiproduknasa7.blogspot.co.id/